pshttuban.com – Hati bersinar, begitulah bentuk barisan display yang dibuat para siswa SH Terate dari Ranting Soko, Cabang Tuban, Pusat Madiun. Para siswa membuat lambang hati bersinar disela-sela mengikuti tes calon warga yang diadakan pada Minggu (26/6/2022) pagi.
Kegiatan diikuti 150 siswa di Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Ranting Soko. Pembukaan tes dipimpin Mas Muyitno, selaku Seksi Pencak Silat Ajaran Ranting Soko dan dihadiri serta disaksikan oleh seluruh pengurus SH Terate Ranting Soko.
Sebagai awal, siswa diajak melakukan pemanasan dengan lari-lari keliling sekitar jalan Padepokan Ranting Soko dengan dipimpin pelatih ranting dan didampingi Pengamanan Terate (Pamter). Kurang lebih selama 30 menit. Peserta tes tiba di padepokan kembali dan dilanjutkan pembagian kartu dan blangko penilaian untuk diisi siwa.
Waktu tes dibagi menjadi 3 gelombang dan dinilai oleh 25 juri dari perwakilan masing-masing rayon yang sudah diinstruksikan oleh Ketua Ranting Soko, Kangmas Sholeh,S.Pt. Gelombang 1 yaitu nomor test 1-50, gelombang 2 nomor tes 51-100 dan gelombang 3 nomor tes 101-150. Materi tes meliputi senam dasar,jurus dasar,senam toya, jurus toya, belatinan, kripen, pasangan serta materi tes tentang ke-SH-an.
Sebelum tes dimulai semua juri dikumpulkan dan diberikan arahan tentang tata cara penilaian. Tes dilaksanakan secara bergantian dengan sistem gelombang 1 tes materi ajaran, sedangkan gelombang 2 melaksanakan tes tentang ke-SH-an. Dengan link google form yang sudah dibagikan menggunakan smartphone, dan begitu seterusnya sampai selesai.
Cuaca panas selama tes dilaksanakan tidak menjadi penghalang bagi peserta tes maupun mas pelatih yang sedang menjadi juri demi lancarnya kegiatan .


Kangmas Soleh, selaku Ketua Ranting Soko menjelaskan soal istilah “Tega Larane, Ora Tego Patine”, yang secara harfiah berarti “Tega melihat sakitnya, tidak tega melihat matinya”. Yang mana maksudnya adalah warga Persaudaraan Setia Hati Terate berani menyakiti seseorang dalam rangka memperbaiki bukan merusak (membunuh).
“Selain itu Sepira Gedhening Sengsara Yen Tinampa Amung Dadi Coba, yang berarti seberapapun besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata,” ungkap kangmas Soleh.
Pukul 12.30 WIB, semua siswa selesai mengikuti tes. Peserta tes istirahat sebentar sambil menunggu kegiatan selanjutnya. Sebelum baris pulang peserta tes mendapat tugas membuat barisan berbentuk hati bersinar guna untuk pengambilan dokumentasi kegiatan ranting.
Terpancar wajah ceria, semangat serta lantunan ucapan syukur terdengar dari semua peserta tes karena telah selesai mengikuti tes. Kegiatan tes warga Persaudaraan Setia Hati Terate Ranting Soko berjalan dengan lancar. Acara ditutup dengan baris pulang dan doa. (Mohamad Toha)